Welcome

Welcome to this blog!

Di blog ini Anda dapat mencari artikel-artikel, materi pelajaran bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia dan Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA.
Anda juga dapat mencari link sekolah maupun perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Seperti misalnya Universitas California, MIT dan sebagainya.
Anda juga dapat mendapatkan informasi tentang bea siswa dalam dan luar negeri.
Bagi yang memiliki materi yang ingin ditayangkan di blog ini kirimkan ke E-Mail saya intankierana@gmail.com .

Terima kasih.

Intan Kirana

Jumat, 15 Oktober 2010

PJU dengan Listrik Tenaga Surya

BANDUNG, TRIBUN -- Sejak awal September 2010, Kota Bandung melalui Dinas Bina Marga sudah melakukan proyek percontohan alat hemat energi dengan menggunakan tenaga sinar Matahari untuk Penerangan Jalan Umum (PJU). Ada 56 solar cell atau panel surya yang dipasang di atas PJU di sejumlah titik yang ada Kota Bandung. Sebanyak 14 unit solar cell terakhir dipasang sepanjang Jalan Wastukencana hingga Jalan Pajajaran, Bandung pada Kamis (14/10) dinihari.

"Ukuran solar cell ini sekitar 60 sentimeter kali 90 sentimeter. Per-satu PJU ada dua yang masing-masing dipasangi lampu dengan masing-masing kekuatannya 40 watt, 2 baterai accu. Jadi, seluruhnya 80 watt yang nantinya akan diatur sedemikian rupa berganti-gantian menyalanya," ungkap Supri, disela pemasangan 14 unit solar panel terakhir di Jalan Wastukencana, Bandung, Kamis (14/10) dinihari.

Pelaksana lapangan PT Bina Marga ini menjelaskan, fungsi dari solar cell ini secara otomatis nantinya diatur pada pukul 18.30 hingga 00.00 akan menyala dua-duanya. Lalu pada pukul 01.00-06.00 yang menyala hanya satu solar panel. Ada timer-nya, meskipun waktu operasi maksimal dari masing-masing panel surya ini bisa mencapai 13 jam. Agar tidak cepat rusak dan awet, penggunaannya dibatasi.

"Sistemnya, seperti lampu yang biasa dipasang kalau tidak ada sinar matahari dia menyala. Kalau solar cell berbeda. Selama misalnya 2 hari hujan berturut-turut, masih bisa menyimpan energi. Masih nyala redup," katanya.

Tak dimungkiri Supri, penggunaan solar cell dalam rangka menghemat energi listrik ini termasuk telat dibanding negara lain seperti Singapura ataupun Malaysia. Ia berharap tahun depan bisa terealisasi pemasangannya di setiap PJU yang ada di Kota Bandung.

Penggunaan solar cell yang diimpor dari Cina yang harga per-unitnya bisa mencapai sekitar Rp 10 juta ini sebagai salah satu solusi menyikapi krisis energi yang dialami oleh Perusahaan Listrik Negara. Sehingga, dalam keterbatasan tersebut masyarakat tetap bisa medapatkan pelayanan khususnya PJU dengan maksimal. Lampu solar cell atau panel surya ini diperkirakan akan bertahan maksimal bisa mencapai 10 tahun.

"Sementara ini di dunia yang memproduksi baru Cina. Cara kerjanya menggunakan accu, ditaruh di atas dekat solar tersebut. Mengantisipasi hal-hal yang tak terduga. Mengingat pengalaman yang sudah-sudah, sebagian masyarakat kita belum menyadari betapa pentingnya perawatan. Kan ada saja yang suka mencuri, padahal yang repot nantinya kita-kita juga," tutur Supri.

Seperti diberitakan Tribun, Selasa (12/10) lalu, solar cell merupakan satu dari delapan paket yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga Kota Bandung. Dari delapan paket itu, hanya solar cell ini saja yang terealisasi dengan baik mengingat belum adanya alokasi daya tambahan untuk PJU Kota Bandung dari PLN.

Tujuh paket lainnya, highmass di Cibeureum dan Cibiru, PJU lingkungan, Jalan Terusan Cisokan, Jalan Katamso-Cisadea, Jalan Gempol, Taman Saturnus, dan Jalan Saturnus masih cukup sulit terlaksana.

Akibat tidak adanya daya ini, baru Rp 1,74 miliar dari total Rp 2,285 miliar dana pembangunan PJU yang terserap. Dan dana Rp 1,74 miliar yang terserap merupakan dana yang dialokasikan untuk solar cell yang tidak membutuhkan daya dari PLN.

Karena sulitnya penambahan titik penerangan jalan, Dinas Bina Marga Kota Bandung memperkuat pengadaan solar cell dan perawatan lampu PJU.